Page

Total Tayangan Halaman

Selasa, 23 April 2013

UTS FILSAFAT PENDIDIKAN


UTS FILSAFAT PENDIDIKAN
1.
Pendidikan sebagai bentuk usaha yang dibangun atas usaha memanusiakan manusia dengan sifatnya yang non natural, direncanakan, dan penuh dengan kesadaran, seringkali dibagi menjadi dua yaitu dalam pendidikan dalam artian luas dan sempit.
Pendidikan dalam arti sempit oleh masyarakat di anggap sebagai bentuk pendidikan yang diketahui dan diakui negara dan dijalani oleh institusi tertentu seperti sekolahan dan universitas.
Sedangkan pendidikan dalam arti luas adalah pendidikan yang berhubungan dengan proses memanusiakan manusia yang bersifat direncanakan, penuh kesadaran, dan non instingtif dalam kehidupannya. Oleh karena ini pendidikan dalam artian luas ini dapat dicontohkan dalam banyak kegiatan sehari – hari seperti kegiatan bersosialisasi, ikut dalam kegiatan kebudayaan dan lain sebagainya.
4.        
            Filsafat pendidikan  tetap memperhatikan bahwa pendidikan tidak hanya bertujuan pada faktor kognitif dan intelektual manusia saja, namun juga menjadikan manusia sebagai manusia seutuhnya yang memiliki nilai kemanusiaan. Oleh karena itu kajian yang dibahas tidak hanya berhenti pada ranah ontology dan epistemology saja, namun memanjang pada masalah axiology terutama pada ranah etika.
            Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk membangun manusia yang kaya akan nalar berlogika namun juga peka terhadap perbuatan baik ataupun buruk. Sehingga ketika seorang itu belajar suatu ilmu pengetahuan dirinya tidak hanya terpaku pada persoalan ilmu saja, tetapi dampak dan nilai etik dari ilmu pengetahuan tersebut.
Sebagai contoh ketika seseorang mendalami ilmu tentang rekayasa genetik, maka orang tersebut tidak hanya berhenti pada persoalan berhasil atau tidaknya hasil penelitian dirinya, tetapi juga persoalan apa dampak etik yang terjadi jika penelitiannya berhasil ataupun tidak berhasil.
5.
Pendidikan tidak akan lepas dari aspek epistemologinya karena epistemologis itu juga yang pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana pola pemikiran suatu sistem pendidikan itu dibentuk. Epistemology yang sering diketahui dalam filsafat biasanya terbagi 3 rasionalisme, empirisme, dan pragmatisme, namun khusus dalam pendidikan hal seperti dogma ayat suci, dan perkataan orang yang ahli dibidangnyapun dapat dimasukan dalam epistemologi pendidikan ini.
Sebagai contoh jika suatu pendidikan berpegangan pada bentuk epistemology rasionalisme maka karakter pendidikan yang terjadi akan berkarakter sistem pendidikan rasional, yang memfokuskan kajian akan ilmu – ilmu pasti seperti matematika, logika, dan sejenisnya serta bersifat keras pada teori - teori pasti. Jika mengambil contoh lain maka jika pendidikan berpegang pada bentuk epistemology pragmatism maka karakter pendidikan yang akan dibangun, akan menekankan sistem pendidikan dengan asas kegunaan, yang memfokuskan pada pendidikan yang bersifat kegunaan praktis dimasyarakat, yang menghasilkan pendidikan bersifat teknokratis.
6.
            Pendidikan tidak bisa dipisahkan dengan ideology mengingat dalam artian sempit pendidikan formal tetap membutuhkan negara dalam kehadirannya. Oleh karena itu ideology suatu negara masih mempengaruhi bagaimana sistem pendidikan itu terlaksana. Sebagai contoh jika ideology yang diusung dalam suatu negara berlandaskan pada liberalisme. Maka sistem pendidikan akan menekankan pada nilai individu, persaingan, dan kebebasan. Ketika kita berbicara tentang ideology konservatif maka pendidikan yang diusung akan menekankan tentang tradisi, nilai - nilai pengetahuan yang sudah pasti, dan bersifat non kritik.
            Berdasarkan bukti bukti tersebut  dapat kita ketahui bahwa pendidikan sebagai suatu sistem tetap berpengaruh terhadap ideology yang terdapat didalam negaranya ataupun daerahnya.

7.
            Konsep paradigma merupakan konsep yang dibangun Thomas Kuhn dalam filsafat ilmu. Dimana sistem pengetahuan dianggap bersifat paradigmatik yang bisa diartikan secara sederhana sebagai bentuk pola pikir atau frame dalam memandang suatu permasalahan dalam ilmu pengetahuan.  Pendidikan mengambil konsep ini untuk menunjukan bahwa pendidikan juga sebenarnnya juga bersifat paradigmatik. Selain itu paradigma tidak lepas dari pengaruh ideology di dalamnya yang membuat dengan pola sistem pendidikan yang dijalankan.
Kita dapat menggunakan contoh dalam paradigma pendidikan yang bersifat liberal maka kita bisa menelusuri bahwa ideology yang dibangun adalah ideology liberal, yang menekankan nilai individual dan kompetisi, dan dalam sistem pendidikannya mementingkan nilai dan angka dalam perhitungan kesuksesan anak didik sehingga mempersiapkan lulusannya menjadi para pekerja professional.
8.
Paradigma menurut Henry Giroux
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar