UTS
FILSAFAT PENDIDIKAN
1.
Pendidikan
sebagai bentuk usaha yang dibangun atas usaha memanusiakan manusia dengan sifatnya
yang non natural, direncanakan, dan penuh dengan kesadaran, seringkali dibagi
menjadi dua yaitu dalam pendidikan dalam artian luas dan sempit.
Pendidikan
dalam arti sempit oleh masyarakat di anggap sebagai bentuk pendidikan yang
diketahui dan diakui negara dan dijalani oleh institusi tertentu seperti
sekolahan dan universitas.
Sedangkan
pendidikan dalam arti luas adalah pendidikan yang berhubungan dengan proses
memanusiakan manusia yang bersifat direncanakan, penuh kesadaran, dan non
instingtif dalam kehidupannya. Oleh karena ini pendidikan dalam artian luas ini
dapat dicontohkan dalam banyak kegiatan sehari – hari seperti kegiatan
bersosialisasi, ikut dalam kegiatan kebudayaan dan lain sebagainya.
4.
Filsafat pendidikan tetap memperhatikan bahwa pendidikan tidak
hanya bertujuan pada faktor kognitif dan intelektual manusia saja, namun juga menjadikan
manusia sebagai manusia seutuhnya yang memiliki nilai kemanusiaan. Oleh karena
itu kajian yang dibahas tidak hanya berhenti pada ranah ontology dan
epistemology saja, namun memanjang pada masalah axiology terutama pada ranah
etika.
Pendidikan tidak hanya bertujuan
untuk membangun manusia yang kaya akan nalar berlogika namun juga peka terhadap
perbuatan baik ataupun buruk. Sehingga ketika seorang itu belajar suatu ilmu
pengetahuan dirinya tidak hanya terpaku pada persoalan ilmu saja, tetapi dampak
dan nilai etik dari ilmu pengetahuan tersebut.
Sebagai
contoh ketika seseorang mendalami ilmu tentang rekayasa genetik, maka orang
tersebut tidak hanya berhenti pada persoalan berhasil atau tidaknya hasil
penelitian dirinya, tetapi juga persoalan apa dampak etik yang terjadi jika
penelitiannya berhasil ataupun tidak berhasil.
5.
Pendidikan
tidak akan lepas dari aspek epistemologinya karena epistemologis itu juga yang
pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana pola pemikiran suatu sistem
pendidikan itu dibentuk. Epistemology yang sering diketahui dalam filsafat
biasanya terbagi 3 rasionalisme, empirisme, dan pragmatisme, namun khusus dalam
pendidikan hal seperti dogma ayat suci, dan perkataan orang yang ahli dibidangnyapun
dapat dimasukan dalam epistemologi pendidikan ini.
Sebagai
contoh jika suatu pendidikan berpegangan pada bentuk epistemology rasionalisme
maka karakter pendidikan yang terjadi akan berkarakter sistem pendidikan
rasional, yang memfokuskan kajian akan ilmu – ilmu pasti seperti matematika,
logika, dan sejenisnya serta bersifat keras pada teori - teori pasti. Jika mengambil
contoh lain maka jika pendidikan berpegang pada bentuk epistemology pragmatism maka
karakter pendidikan yang akan dibangun, akan menekankan sistem pendidikan
dengan asas kegunaan, yang memfokuskan pada pendidikan yang bersifat kegunaan
praktis dimasyarakat, yang menghasilkan pendidikan bersifat teknokratis.
6.
Pendidikan tidak bisa dipisahkan
dengan ideology mengingat dalam artian sempit pendidikan formal tetap
membutuhkan negara dalam kehadirannya. Oleh karena itu ideology suatu negara
masih mempengaruhi bagaimana sistem pendidikan itu terlaksana. Sebagai contoh
jika ideology yang diusung dalam suatu negara berlandaskan pada liberalisme. Maka
sistem pendidikan akan menekankan pada nilai individu, persaingan, dan
kebebasan. Ketika kita berbicara tentang ideology konservatif maka pendidikan
yang diusung akan menekankan tentang tradisi, nilai - nilai pengetahuan yang
sudah pasti, dan bersifat non kritik.
Berdasarkan bukti bukti tersebut dapat kita ketahui bahwa pendidikan sebagai
suatu sistem tetap berpengaruh terhadap ideology yang terdapat didalam negaranya
ataupun daerahnya.
7.
Konsep paradigma merupakan konsep
yang dibangun Thomas Kuhn dalam filsafat ilmu. Dimana sistem pengetahuan
dianggap bersifat paradigmatik yang bisa diartikan secara sederhana sebagai
bentuk pola pikir atau frame dalam memandang suatu permasalahan dalam ilmu
pengetahuan. Pendidikan mengambil konsep
ini untuk menunjukan bahwa pendidikan juga sebenarnnya juga bersifat paradigmatik.
Selain itu paradigma tidak lepas dari pengaruh ideology di dalamnya yang
membuat dengan pola sistem pendidikan yang dijalankan.
Kita
dapat menggunakan contoh dalam paradigma pendidikan yang bersifat liberal maka
kita bisa menelusuri bahwa ideology yang dibangun adalah ideology liberal, yang
menekankan nilai individual dan kompetisi, dan dalam sistem pendidikannya mementingkan
nilai dan angka dalam perhitungan kesuksesan anak didik sehingga mempersiapkan
lulusannya menjadi para pekerja professional.
8.
Paradigma
menurut Henry Giroux
Tidak ada komentar:
Posting Komentar